Jumat, 18 April 2008

Di Ambang Sebuah Hati

Yovenri nama bayi fantasiku
Orang tipuan setia yang di nanti panjang
Vigur yang setia disetiap lamunan
Imbaskan cinta semi permanent
Tak ada lagi pesiarah-pesiarah yang singgah
Antar komitmen kematian sengaja

Mengapa mereka juga tidak?
Engkau sudah menaklukkan dari datangmu dulu
Nantianku panjang tak pasti
Untukmu segalanya telah kuukir
Tapi sia-sia meski pentasku dekat
Umpan api asmara cintamu jatuh
Perlente titik mekar cintaku

Penari-penari cinta klasik lelah sudah
Induk asahku rapuh
Namun di hatiku masih
Terpaut cinta birumu
Ulangan fajar dan senjaku

Cumbuan bagai sengaja mati namun.
Ia masih terus menghardik fajar
Nantangan bagi malam pekatku
Tanpa harus menang sesuatu
Alangkah bodohnya nahkoda pelayaranku
Kembaraannya tak sampai garis terdepan
Untaian lagu-lagu hati benyanyi terus tanpa not.

Wekmutis, 13 Maret 2008

Tidak ada komentar: