Selasa, 05 Agustus 2008

Pantun Nenek


Jalan jalan ke kampung nenek

singgah sebentar di pasar senggol

kalau tuan sugguh bijak

Datang kemari tak pulang bakal.

............tersambung......

Di Jalan Buru -Buru

Siang itu udara sangat panas ,di jalan yang penuh debu itu kuusap usap keningku.Bau keringat tercampur debu sungguh amat mengganggu indra penciumanku. Tapi ku tetap bertahan untuk menanti seseorang yang sudah lama tak terlupakan . Dia adalah seorang teman sekolah yang kebetulan sudah menjadi sahabat dekatku dulu. Kini ia sudah bekerja sebagi kuli tinta internasiol di Negeri Jiran-Malaysia. Tujuh hari lalu, ia datang berlibur di kampung ibu, dan akan kembali ke tempat tugas pekan depan. Karena itu ia sempatkan diri untuk menunjukkan beberapa artikel faforitnya kepadaku. Karena itu meski lama menungguh, aku tetap saja bersabar dalam suasana seperti itu. mengapa tidak? aku sungguh mengenalnya sebagai orang baik. Ia ingin mengajarkan ku belajar mengenal dunia maya-teknologi. Kejenuhanku dalam menanti di tengah panas terik akhirnya terobati juga dengan kehadirannya. "Hem..........syukur, akhirnya kau datang juga", keluhnya sambil tersenyium bahagia...........Tersambung.

Dame Malu



Dame halai hanesan mota

Halai hosi liman ba liman

Atu hasai ita maun alin

Hosi funu nia laran


Domin halai hanesan mota

Halai hosi liman ba liman

Atu hasai ita maun alin

Hosi terus nia laran


(Dikutip dari lagu-daerh tapal batas Timor Leste)